Selasa, 30 November 2010

Kala II Memanjang

BAB I
MATERI


A. DEFENISI
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Gejala dan tanda kala dua persalinan adalah :
1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
2. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya.
3. Perineum menonjol.
4. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
5. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi objektif) yang hasilnya adalah:
1. Pembukaan serviks telah lengkap, atau
2. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

B. MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan adalah rangkaian gerakan pasif dari janin terutama yang terkait dengan bagian terendah janin (presenting part). Secara singkat dapat disimpulkan bahwa selama proses persalinan janin melakukan gerakan utama yaitu turunnya kepala, fleksi, putaran paksi dalam, ekstensi, putaran paksi luar, dan ekspulsi. Dalam kenyataannya beberapa gerakan terjadi bersamaan.







C. POSISI MENERAN
Macam - macam posisi yang dapat dilakukan:
1.Posisi Duduk / Setengah Duduk
Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman. Ibu dapat mengubah–ubah posisi secara teratur selama kala dua karena hal ini dapat membantu kemajuan persalinan
2.Merangkak / berbaring miring ke kiri
3.Posisi Jongkok / Berdiri

D. MANUVER TANGAN DAN LANGKAH – LANGKAH DALAM MELAHIRKAN, MEMBANTU KELAHIRAN BAHU
1.Melahirkan kepala
Saat kepala bayi membuka vulva (5-6 cm), letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat 1/3 nya di bawah bokong ibu dan siapkan kain atau handuk bersih di atas perut ibu (untuk mengeringkan bayi segera setelah setelah lahir). Lindungi perineum dengan satu tangan (di bawah kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum.
2.Melahirkan bahu
-Setelah menyeka mulut dan hidung bayi dan memeriksa tali pusat, tunggu kontraksi berikut sehingga terjadi putaran paksi luar secara spontan
-Letakkan tangan pada sisi kiri dan kanan kepala bayi, minta ibu meneran sambil menekan kepala ke arah bawah dan lateral tubuh bayi hingga bahu melewati simfisis
-Setelah bahu depan lahir, gerakkan kepala ke atas dan lateral tubuh bayi sehingga bahu bawah dan seluruh dada dapat dilahirkan.
3.Melahirkan seluruh tubuh bayi
-Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah (posterior) ke arah perineum dan sanggah bahu dan lengan atas bayi pada tangan tersebut
-Gunakan tangan yang sama untuk menopang lahirnya siku dan tangan posterior saat melewati perineum
-Tangan bawah (posterior) menopang samping lateral tubuh bayi saat lahir
-Secara simultan, tangan atas (anterior) untuk menelusuri dan memegang bahu, siku dan lengan bagian anterior
-Lanjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi ke bagian punggung, bokong dan kaki
-Dari arah belakang, sisipkan jari telunjuk tangan atas diantara kedua kaki bayi yang kemudian dipegang dengan ibu jari dan ketiga jarti tangan lainnya
-Letakkan bayi di atas kain atau handuk yang telah disiapkan pada perut bawah ibu dan posisikan kepala bayi sedikit lebih rentan dari tubuhnya
-Segera keringkan sambil melakukan rangsangan taktil pada tubuh bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu. Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dengan baik.


Rujukan
Pada kala II persalinan, kita tidak bisa menduga penyulit apa yang terjadi. Oleh karena itu kita harus selalu waspada dalam memantau kondisi ibu dan janinnya. Keadaan pada kala II persalinan yang memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap ialah jika pada ibu ditemukan diantaranya tanda dan gejala syok, dehidrasi, infeksi, inersia uteri. Selain itu, rujukan dilakukan jika ditemukan gawat janin, kepala bayi tidak turun, cairan ketuban bercampur mekonium pada presentasi kepala, tanda–tanda distosia bahu, tali pusat menumbung, dan kehamilan kembar tak terdeteksi.











BAB II
PEMBAHASAN


KASUS PERSALINAN LAMA AKIBAT KALA 2 MEMANJANG
Kasus persalinan dengan bantuan Vakum
Dokumentasi melalui 7 langkah VARNEY

I.Pengkajian Data

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Dagang
Agama : Islam
Alamat : Watumalang, Wonosobo
Masuk RS : 13 Juni 2008, pukul 11.20

II. ANAMNESA
1. Keluhan utama : ibu tidak kuat mengejan dalam persalinan
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RS Wonosobo dengan diantar bidan dengan keterangan G3P2A0 multigravida hamil aterm dalam persalinan kala 2 lama dengan udem labia mayor kanan. Pasien merasa hamil 9 bulan, kenceng-kenceng teratur dirasakan sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit, air kawah sudah keluar (ngepyok) sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit, lendir darah sudah keluar sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah merasa lemas tidak ada tenaga, sudah dipimpin mengejan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit oleh bidan.

Riwayat obstetri :
I. Anak ♀, umur 12 tahun, lahir dengan VE di RS, BBL 3100 gram, sehat.
II. Anak ♂, umur 5,5 tahun, lahir spontan di bidan, BBL 3200 gram, sehat.
III. Hamil ini
HPMT : 8 September 2007
HPL : 15 Juni 2008
UK : 39 minggu 5 hari
Mual muntah : tidak ada, hanya saat awal-awal kehamilan
Sesak nafas : tidak ada
Riwayat pernikahan :
Menikah 14 tahun yang lalu
Riwayat menstruasi :
Menarche umur 14 tahun, teratur tiap bulan 1x, durasi 5 hari, tidak ada dismenorrhea
Riwayat leukhorea :
Jarang, warna putih jernih, tidak bau, tidak gatal, sedikit
Riwayat ANC :
Teratur tiap bulan di bidan
Riwayat KB :
KB suntik 3 bulan setelah anak kedua umur 1 tahun, berhenti sejak 3 tahun yang lalu
Riwayat penyakit :
Asma, hipertensi, DM, jantung disangkal pasien.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Disangkal pasien
6. Anamnesis Sistem:
Sistem serebrospinal : pasien sadar dan berorientasi penuh, tidak demam, tidak pusing
Sistem respiratorius : tidak batuk, tidak sesak nafas
Sistem kardiovaskular : tidak berdebar-debar, tidak nyeri dada, tidak sesak nafas
Sistem gastrointestinal : tidak anoreksia, tidak mual, tidak muntah, bab normal lancar.
Sistem muskuloskeletal : gerakan bebas, ada nyeri otot di punggung, pegal di punggung, tidak ada patah tulang

III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Composmentis, lemah
2. Vital sign : T : 100/60 mmHg
R : 20 x/menit, teratur
N : 100 x/menit, teratur
CS : 36,8
3. Kepala :Mesocephal, simetris, tidak ada deformitas, rambut hitam distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak rontok, tidak nyeri tekan, tidak oedem facial
4. Pemeriksaan Mata: Palpebra tidak edema, Conjunctiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik 5.Pemeriksaan Telinga: tidak ada otore, tidak ada deformitas
6. Pemeriksaan Hidung: Nafas cuping hidung tidak ada, tidak ada deformitas
7. Pemeriksaan Mulut: Bibir tidak sianosis, Bibir tidak kering, Lidah tidak kotor, gigi ada yang berlubang, tidak karies, tidak ada stomatitis, Faring tidak hiperemis, Tonsil tidak membesar.
8. Pemeriksaan Obstetrik :
KU: lemah, composmentis
Inspeksi :
Mata : conjunctiva tidak anemis
Thorax : hiperpigmentasi papillae dan areola mammae, papilla mammae menonjol. Kelenjar mammae membesar
Abdomen : terlihat striae gravidarum
Ekstremitas : tidak ada oedem
Palpasi abdomen:
Leopold I : TFU 32 cm, pada fundus teraba bagian lunak
Leopold II : teraba janin tunggal, letak memanjang, puka (punggung janin di kanan, bagian kecil di sebelah kiri), HIS (+) 2-3x/ 35-40/ kuat
Leopold III : bagian terbawah janin teraba bulat dan keras, kesan masuk panggul
Leopold IV : bagian terbawah janin teraba 1/5 bagian
Kesimpulan: janin tunggal, letak memanjang, puka, preskep, kepala teraba 1/5 bagian, HIS (+) 2-3x/ 35-40/ kuat, DJJ (+) 144x/menit/teratur, TBJ 3255 gram

9.Pemeriksaan Dalam:
Tampak vulva hematom dan laserasi di labia mayor, dinding vagina licin, serviks tipis, Ф lengkap, selket (-), kepala ↓ H3-4, promontorium tak teraba, STLD (+), AK (+).

10.Pemeriksaan penunjang laboratorium
WBC : 16,92 + 103/µl ↑
LYM : 0,85 – 103/µl ↓
RBC : 4,93 106/µl
HIV : -
Hb ulangan : 11,6

II.Mengidentifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Pukul 11.30
Diagnosa:
Kala II lama
Masalah:
oedem vulva

Prognosis
dengan dilakukan VE baikBagi ibu
dengan dilakukan VE baikBagi janin

Kebutuhan:
Terapi:
Vacuum extraction
telah disetujui melalui: Informed consent keluarga

III.Mengidentifikasi masalah potensial
Masalah Potensial:
gawat janin, kepala bayi tidak turun, cairan ketuban bercampur mekonium pada presentasi kepala, tanda–tanda distosia bahu, tali pusat menumbung, dan kehamilan kembar tak terdeteksi.
IV.Antisipasi Tindakan Segera:
Tindakan segera:
Merujuk jika vakum gagal unbtuk dilakukan Sectio Caesaraen

V.Membuat Rencana Asuhan
Perbaiki keadaan umum dengan :
- Memberikan dukungan emosi. Bila keadaan masih memungkinkan anjurkan bebas bergerak, duduk dengan posisi yang berubah
-Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan analgetik : tramadol atau
pethidin 25 mg dinaikkan sampai maksimum 1 mg/kg atau morfin 10 mg IM.
16
-Lakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan kala persalinan (lihat
Persalinan normal).
-Lakukan penilaian frekuensi dan lamanya kontraksi berdasarkan partograf.
-Periksa denyut jantung janin selama atau segera sesudah his. Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya sekali dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II.
-Jika terdapat gawat janin, lakukan seksio sesarea; kecuali jika syarat-
syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau forceps.

VI. Melaksanakan Rencana Asuhan
memperbaiki keadaan umum dengan :
- Memberikan dukungan emosi
-menganjurkan ibu untuk bebas bergerak, duduk dengan posisi yang berubah
- memberikan cairan baik secara parenteral( infuse RL)
-melakukan kateterisasi guna mengosongkan kandung kemih
-memberikan analgetik:
pethidin 25 mg dinaikkan sampai maksimum 1 mg/kg atau morfin 10 mg IM.
-melakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan kala persalinan
-melakukan penilaian frekuensi dan lamanya kontraksi berdasarkan partograf.
-memeriksa denyut jantung janin selama atau segera sesudah his.
Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya sekali dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II.
- terdapat gawat janin, lakukan seksio sesarea; kecuali jika syarat-
syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau forceps.

Adapun kondisi ibu memenuhi untuk dilakukan ekstrasi vakum yaitu:
-Janin hidup
-Presentasi vertex/ presbelkep, janin aterm >2500 gram
-Kepala sudah masuk PAP (kepala di Hodge 3-4, atau teraba 1/5-2/5)
-Kepala janin sudah mengalami engagement
-Panggul ibu adekuat secara klinis
-Analgesia yang sesuai
-Pembukaan lengkap dan ketuban sudah pecah atau sudah dipecah
-Kontraksi masih baik
-Ibu kooperatif dan mau mengejan
-Kandung kencing ibu kosong
-Operator berpengalaman-kompeten
-Ekstraktor vakum masih boleh digunakan, apabila pada presentasi belakang kepala janin sudah sampai Hodge II tetapi belum sampai Hodge III, asal tidak ada DKP.
-SCRencana pendukung apabila vakum gagal

Pukul 11.45
Bayi lahir secara vacuum extraction, sekali pasang, satu kali tarikan sedang, ♀ 3300 gram, 48 cm, AS 6/8
Injeksi Oxytocin 5 IU IM

VII.Evaluasi Rencana Asuhan
Setelah dilakukan ekstraksi vakum 1 kali pasang 1 tarikan sedang, ♀ 3300 gram, 48 cm, AS 6/8. -Plasenta lahir spontan, kesan lengkap. Ukuran 20x20x2 cm3, berat 500 gram, PTP : 50 cm, insersi paracentralis.
-Setelah plasenta lahir, masih terlihat adanya perdarahan, perdarahan ditemukan berasal dari robekan di vulva karena pecahnya oedem saat persalinan.
Rencana Asuhan Tambahan
-Bekuan-bekuan darah dibersihkan kemudian diputuskan tidak dilakukan hecting untuk meminimalisasi manipulasi, dan diberikan tampon dari tempat robekan dan ditutup perban.
-Umumnya partus lama, yang kemudian diakhiri dengan VE dapat mengakibatkan hal-hal yang demikian sampai terjadi retensio urine. Sehingga dilakukan pemasangan dauer catheter untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing.
-Pasien tetap dilakukan pengawasan dalam 24 jam, apakah terus terjadi perdarahan dan dengan tampon, perdarahan tidak masive.
-Setelah 24 jam kemudian tampon dilepas dan aff catheter keesokan harinya untuk dilakukan blast training. Fungsi miksi baik dan keesokan harinya pasien diijinkan pulang.

Contoh Pendokumentasian SOAP tentang Kala 2 Memanjang dengan Vakum Ekstraction
S -Pasien merasa hamil 9 bulan
-kenceng-kenceng teratur dirasakan sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit
-air kawah sudah keluar (ngepyok) sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit
-lendir darah sudah keluar sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit
-Pasien sudah merasa lemas tidak ada tenaga
-sudah dipimpin mengejan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit oleh bidan.

Anamnesis Sistem:
Sistem serebrospinal : pasien sadar dan berorientasi penuh, tidak demam, tidak pusing

Sistem respiratorius : tidak batuk, tidak sesak nafas
Sistem kardiovaskular : tidak berdebar-debar, tidak nyeri dada, tidak sesak nafas
Sistem gastrointestinal : tidak anoreksia, tidak mual, tidak muntah, bab normal lancar.
Sistem muskuloskeletal : gerakan bebas, ada nyeri otot di punggung, pegal di punggung, tidak ada patah tulang

O PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Composmentis, lemah
2. Vital sign : T : 100/60 mmHg
R : 20 x/menit, teratur
N : 100 x/menit, teratur
CS : 36,8
3. Kepala : rambut hitam distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak rontok, tidak nyeri tekan, tidak oedem facial
4.Mata: Palpebra tidak edema, Conjunctiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
5.Telinga: tidak ada otore, tidak ada deformitas
6.Hidung: Nafas cuping hidung tidak ada, tidak ada deformitas
7.Mulut: Bibir tidak sianosis, Bibir tidak kering, Lidah tidak kotor, gigi ada yang berlubang, tidak karies, tidak ada stomatitis, Faring tidak hiperemis, Tonsil tidak membesar.
8. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : cembung (membuncit sesuai umur kehamilan)

9. Pemeriksaan Obstetrik :
KU: lemah, composmentis
Inspeksi :
Mata : conjunctiva tidak anemis
Thorax : hiperpigmentasi papillae dan areola mammae, papilla mammae menonjol. Kelenjar mammae membesar
Abdomen : terlihat striae gravidarum
Ekstremitas : tidak ada oedem

Palpasi abdomen:
Leopold I : TFU 32 cm, pada fundus teraba bagian lunak
Leopold II : teraba janin tunggal, letak memanjang, puka (punggung janin di kanan, bagian kecil di sebelah kiri), HIS (+) 2-3x/ 35-40/ kuat
Leopold III : bagian terbawah janin teraba bulat dan keras, kesan masuk panggul
Leopold IV : bagian terbawah janin teraba 1/5 bagian
Kesimpulan: janin tunggal, letak memanjang, puka, preskep, kepala teraba 1/5 bagian, HIS (+) 2-3x/ 35-40/ kuat, DJJ (+) 144x/menit/teratur, TBJ 3255 gram

10.Pemeriksaan Dalam:
Tampak vulva hematom dan laserasi di labia mayor, dinding vagina licin, serviks tipis, Ф lengkap, selket (-), kepala ↓ H3-4, promontorium tak teraba, STLD (+), AK (+).

11.Pemeriksaan penunjang laboratorium
WBC : 16,92 + 103/µl ↑
LYM : 0,85 – 103/µl ↓
RBC : 4,93 106/µl
Hb ulangan : 11,6

A Pada kasus ini yang menjadi masalah adalah adanya oedem vulva yang diperkirakan menghambat kemajuan persalinan. Untuk memperkecil kerusakan luas pada jalan lahir dan mempercepat persalinan, diputuskan untuk dilakukan vacuum extraction tanpa episiotomy.

Bagaimanapun juga kekuatan hejan ibu masih dibutuhkan, sedangkan alat vacuum extraction membantu untuk mempercepat pelahiran, bukan sebagai penarik utama. Untuk dilakukan vacuum extraction tidak ada kontraindikasi, tidak ada malpresentasi, dan janin aterm.

P Perbaiki keadaan umum dengan :
- Memberikan dukungan emosi. Bila keadaan masih memungkinkan anjurkan bebas bergerak, duduk dengan posisi yang berubah
-Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan analgetik : tramadol atau
pethidin 25 mg dinaikkan sampai maksimum 1 mg/kg atau morfin 10 mg IM.
16
-Lakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan kala persalinan
-Lakukan penilaian frekuensi dan lamanya kontraksi berdasarkan partograf.
-Periksa denyut jantung janin selama atau segera sesudah his.
-Jika terdapat gawat janin, lakukan seksio sesarea; kecuali jika syarat-
syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau forceps.








DAFTAR PUSTAKA


http://www.beritaindonesia.co.id/kesehatan/solusi-melahirkan-tanpa-rasa-sakit/all

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=71815

http://kireihimee.blogspot.com/2009/10/kasus-persalinan-dengan-vacuum.html

http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/31/faktor-risiko-partus-lama-di-rsia-siti-fatimah-makassar/

http://www.scribd.com/doc/43562195/7-Langkah-Helen-Varney-Intra-Cranial

Blog pada WordPress.com. | Theme: Ocean Mist by Ed Merritt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar